Langsung ke konten utama

Peran Seluruh Warga Sekolah Dalam Menghadapi Problematika Dunia Pendidikan Di Masa Pandemi

PERAN SELURUH WARGA SEKOLAH DALAM MENGHADAPI PROBLEMATIKA DUNIA PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI

Oleh: Laila Anggraini


    Sudah hampir 1 tahun Virus Corona meresahkan warga Indonesia. Virus ini dianggap sangat berbahaya karena dapat berkembang dengan cepat dan menyebabkan gangguan kesehatan di beberapa organ tubuh manusia hingga dapat menghilangkan nyawa seseorang. Untuk itu, pada tanggal 11 Maret WHO menetapkan virus corona sebagai pandemi. Info terupdate covid-19 di Indonesia ada 1.089.308 kasus dengan 30.277 angka kematian. Dengan situasi seperti itu banyak terjadi problem di berbagai bidang khususnya dunia pendidikan. Berdasarkan data dari Konsultan Nasional Pendidikan dalam Situasi Darurat,UNICEF-RDI, Yusra Tebe menyatakan bahwa lebih dari 60 juta siswa di Indonesai tidak bisa bersekolah akibat pandemi covid-19. Angka terbanyak berasal dari pelajar SD atau sederajat dengan total 28 juta siswa, kemudian disusul oleh pelajar SMP atau sederajat dengan jumlah 13 juta siswa dan pelajar SMA atau sederajat ada 11 juta siswa. Lebih parahnya lagi banyak orang yang menganggap bahwa pandemi yang terjadi saat ini sebagai penghambat berjalannya pendidikan di Indonesia. Survei juga membuktikan bahwa banyak pelajar yang mengeluh selama prores pembelajaran daring yang dilakukan di rumah. Banyak dari mereka yang masih mengalami kendala dengan sinyal yang sulit., karena tidak setiap daerah memiliki sinyal yang lancar. Selain itu pelajar juga membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai yaitu berupa laptop, handphone, dan sebagainya. Dengan begitu pelajar juga membutuhkan kuota yang lebih dari biasanya. Tidak hanya itu masih banyak pelajar kesulitan dalam mengumpulkan tugas di beberapa aplikasi yang digunakan oleh pengajar, misalnya di e-learning. Orang tua pun juga merasa kesulitan dalam mendampingi anaknya selama proses pembelajaran daring.
    Tidak hanya pada sarana dan prasarana yang kurang memadai, pada situasi pandemi seperti ini banyak pelajar yang kurang maksimal dalam proses pembelajaran daring. Hal tersebut karena pelajar dan pengajar tidak bisa bertemu secara langsung sehingga membuat penjelasan materi kurang maksimal. Alhasil tidak semua peserta didik paham terhadap isi materi yang telah disampaikan oleh pengajar. Peserta didik juga sering menyepelekan tugas yang diberikan oleh guru. Sehingga bisa dikatakan bahwa tingkat keseriusan anak dalam proses pembelajaran daring berkurang. Belum lagi jika peserta didik merasa bosan, ngantuk, dan jenuh saat proses pembelajaran berlangsung. Hal tersebut akan mengurangi konsentrasi belajar siswa. Beberapa dari peserta didik juga kurang aktif dan tertarik dalam mengikuti pembelajaran daring meskipun didukung dengan sarana dan prasarana yang memamdai.
    Pemerintah telah berusaha semaksimal mungkin dalam memaksimalkan kebijakan pembelajaran daring ini yang terus dilakukan antara lain pemberian kuota kepada guru dan menjaring siswa yang sangat membutuhkan kuota internet agar dapat mengikuti proses pembelajaran daring tersebut. Solusi tersebut diberikan pemerintah yang terdapat beberapa peraturan yang telah jelas mengatur dan memberikan gambaran tentang bagaimana proses pembelajaran jarak jauh dilaksanakan seperti surat edaran No. 15 Tahun 2020 tentang pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah Masa Darurat Penyebaran Covid-19, Fleksibelitas penggunaan dana BOS untuk mensubsidi kuota guru dan siswa merupakan salah satu kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dalam mengatasi mahalnya biaya kuota dalam rangka pelaksanaan pembelajaarn daring. Terlepas dari kuota, pihak sekolah juga memiliki cara lain bagi siswa yang tidak mempunyai Handphone android, seperti meminta siswa untuk mengambil tugas di sekolah dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Dalam pendampingan orang tua terhadap anaknya, memang diperlukan komitmen dari orang tua agar bersedia meluangkan waktu untuk mendampingi anaknya ketika melaksanakan proses pembelajaran secara daring.
    Dalam proses pembelajaran daring guru harus memiliki metode yang berbeda dalam menyampaikan materi pelajaran. Metode itu disesuaikan dengan keadaan siswa. Sebagai seorang pengajar guru perlu mengasah kemampuan dan kreativitasnya dalam menyajikan konten pelajaran yang bermutu. Tidak harus membeli buku mahal, guru dapat belajar dari konten-konten menarik yang bertebaran di sosial media, misalnya youtube, facebook, atau madia lainnya. Saat ini, Kemendikbud juga sudah meluncurkan suatu platform guru berbagi dimana guru-guru di Indonesia dapat saling berbagi pengalaman tentang perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran daring. Jika siswa belum paham mengenai materi yang telah disampaikan guru harus mengayomi dan bersikap terbuka terhadap murid. Selain itu peran kepala sekolah dalam mendorong para pendidik dan tenaga kependidikan untuk melek terhadap iptek di masa pandemi ini merupakan unsur penting dalam pelaksanaan proses pembelajaran daring. Dengan adanya kebijakan pemberian pelatihan melalui webinar atau workshop tentang proses belajar mengajar bagi para pendidik dan tenaga kependidikan dapat meningkatkan kualitas lembaga pendidikan tersebut dalam memberikan layanan pendidikan.
    Dari sini dapat ditarik kesimpulann bahwa pemerintah dan pihak sekolah sudah memberi pelayanan dengan baik dan mencari solusi terhadap siswa yang menghadapi berbagai persoalan yang ada. Sebagai siswa/pelajar sudah seharusnya kita belajar dengan semaksimal mungkin agar pendidikan di Indonesia memiliki generasi yang cerdas dan dapat membentuk pribadi yang berkarakter. Peran orang tua sangat diharapkan untuk selalu mengawasi dan membimbing anaknya di rumah agar lebih ditingkatkan sehingga persoalan yang dihadapi dalam proses pembelajaran daring dapat diminimalisisr. Selain itu, kita juga harus pandai untuk memberi semangat dan motivasi terhadap diri sendiri agar selalu tekun dan rajin dalam mencari ilmu. Karena yang dapat merubah kita adalah diri sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGAPA SCREENING DILAKSANAKAN SEBELUM PKD?

KEDIRI (rayonpmiialkindy.blogspot.com) Menjelang pelaksanaan Pelatihan Kader Dasar (PKD), Komisariat PMII Sunan Ampel Kediri 23-26 Maret 2017 panitia PKD melakukan screening kepada calon-calon peserta yang salah satunya di sekretariat Rayon PMII Al Kindy pada  kamis, 16 Maret 2017. Anggota Rayon PMII Al Kindy terlihat tegang dalam menjalani proses screening, mengingat terpenuhinya syarat dan ketentuan peserta PKD sangat menentukan kelulusan peserta untuk bisa melanjutkan proses pengkaderan dari MAPABA menuju PKD. Ketegangan mengerjakan ujian tulis *Sufiyana* Lalu mengapa screening dilakukan sebelum pelaksanaan PKD? Padahal 2 tahun terakhir screening dilaksanakan pada saat pelaksanaan PKD. Ketua SC PKD PMII Sunan Ampel Kediri 2016/2017 Sahabat M. Abdul Doni Rozak menjawab rasa penasaran para kader PMII yang sebelumnya pernah mengikuti PKD. “kita mencoba berkaca dari pelaksanaan PKD 2 tahun terakhir, panitia SC kewalahan dalam melakukan screening dan kurang fokus pada PKD, ...

PELANTIKAN PENGURUS RAYON PMII SUNAN AMPEL KEDIRI PERIODE 2018/2019

Pelantikan pengurus di sport center by:siedekdok Kediri (Rayonpmiialkindy.com). Pelantikan pengurus rayon Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2018. Pelantikan ini diikuti oleh seluruh rayon PMII Sunan Ampel Kediri yaitu Rayon Abraham, Abu Nawas, Raden Said, Al Kindy, Senopati Abdurrahman Ad-Dakhil, dan Persiapan Psikologi. Dalam acara ini mengusung tema “Reformasi Sunan Ampel (Bersemilah Kader Sunan Ampel)”. Acara ini dilaksanakan di Gedung Sport Center Kampus 2 IAIN KEDIRI. Acara ini merupakan acara yang melibatkan seluruh rayon PMII dikawasan IAIN Kediri. Dengan adanya pelantikan ini diharapkan agar jiwa pergerakan dalam diri kader-kader kepengurusan PMII yang dilantik sehingga dapat menjalankan amanah dengan baik sesuai harapan agama, nusa, dan bangsa.  Suasana sakral sangat terasa di Gedung Sport Center Kampus 2 IAIN KEDIRI saat prosesi penyerahan mandat ketua rayon baru dan pelantikan pengurus rayon PMII Sunan Ampel Kediri....

Rayon Al Kindy Melaksanakan Rapat Tahunan Anggota Rayon (RTAR) ke-8

KEDIRI (rayonpmiialkindy.logspot.com) 18 Juli 2016 pengurus Rayon Al Kindy dilantik. Sejak itu pula pengurus Rayon Al Kindy berproses di ranah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Kemudian, dimulailah pelaksanaan Rapat Tahunan Anggota Rayon (RTAR) ke-8 yang akan membawa perubahan dalam proses Rayon Al Kindy pada kepengurusan selanjutnya. Rapat Tahunan Anggota Rayon (RTAR) ke-8 dilaksanakan di Dusun Pluncung, Desa Siman, Kecamatan Kepung tepatnya di rumah Sahabati Sinta Windia alumnus Rayon Al Kindy, 26-28 Mei 2017 dengan tema “ Bangun Tersentak dari Bumiku Subur Demi Terwujudnya Generasi Ulul Albab dalam Estafet Al Kindy yang Lebih Progresif & Inovatif”. Sahabat Anwar sedang menyampaikan motivasi berfikir kritis *Sufi* Pembukaan Rapat Tahunan Anggota Rayon (RTAR) ke-8 dilaksanakan setelah sholat Tarawih berjamaah, mengingat besok sudah tanggal 1 Ramadhan. Partisipasi dari anggota Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dalam pelaksanaan Rapat Tahunan Anggota Ray...