(rayonpmiialkindy.blogspot.com) Sebagai organisasi ekstra kampus, PMII memiliki peran yang sangat strategis sebagai jembatan aspirasi. PMII memiliki ribuan anggota dari berbagai kalangan berbeda yang menyatu dalam satu barisan dan satu cita. Keunggulan-keunggulan visi dan misi PMII tidak dapat diragukan adanya. Namun, dalam prakteknya beberapa anggota PMII belum mampu meyiapkan diri untuk menjadi pengendali dirinya, dalam hal ini anggota belum bisa mengelola bagaimana ia harus memanfaatkan waktu. Padahal, mahasiswa harus mampu bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri, bagaimana akan mengabdi pada masyarakat jika perperang dengan waktu saja kalah, bagaimana akan melawan penindasan jika ia membiarkan dirinya tertindas oleh waktu. Dalam satu hari waktu tidak berkurang dan tidak pula bertambah. Pertanyaan yang harus dijawab dalam setiap pergantian hari adalah apa yang sudah saya lakukan hari ini? pertanyaan sederhana ini akan membingungkan bagi orang yang setiap hari hanya melakukan hal yang sia-sia.
Beberapa anggota PMII memiliki penyakit malas dalam dirinya, dimana semangatmu sahabat/sahabati? Sudah siapkah maju kemuka? Coba direnungkan dalam satu hari yang jumlahnya 24 jam, lebih banyak melakukan perbuatan manfaat atau perbuatan sia-sia? Time is occation, jangan melewatkan kesempatan dalam setiap detik.
Beberapa anggota PMII memiliki penyakit malas dalam dirinya, dimana semangatmu sahabat/sahabati? Sudah siapkah maju kemuka? Coba direnungkan dalam satu hari yang jumlahnya 24 jam, lebih banyak melakukan perbuatan manfaat atau perbuatan sia-sia? Time is occation, jangan melewatkan kesempatan dalam setiap detik.
Berapa lama sahabat/sahabati tidur?
Waktu kuliah yang fleksibel membuat mahasiswa membebaskan waktu tidurnya, ada yang tidur lebih awal dan bangun kesiangan, suka begadang dan bagun kesiangan ada juga yang tidurnya di waktu subuh, yang parahnyan kalau melewatkan sholat subuh, dan setelah sholat subuhpun tidur lagi, itu belum tidur siangnya yang sering kesorean, jauh dari hambum minaAllah. Malam adalah ladang ibadah bagi umat Rosulullah SAW. Sebelum adzan subuh ada banyak hal yang bisa dilakukan, seperti mandi, sholat sunah, belajar dll. Sedangkan, pagi hingga sore hari adalah waktu yang tepat untuk menjalani aktivitas sebagai makhluk sosial. Hal-hal sederhana seperti itu tidak buruk bukan?
Waktu kuliah yang fleksibel membuat mahasiswa membebaskan waktu tidurnya, ada yang tidur lebih awal dan bangun kesiangan, suka begadang dan bagun kesiangan ada juga yang tidurnya di waktu subuh, yang parahnyan kalau melewatkan sholat subuh, dan setelah sholat subuhpun tidur lagi, itu belum tidur siangnya yang sering kesorean, jauh dari hambum minaAllah. Malam adalah ladang ibadah bagi umat Rosulullah SAW. Sebelum adzan subuh ada banyak hal yang bisa dilakukan, seperti mandi, sholat sunah, belajar dll. Sedangkan, pagi hingga sore hari adalah waktu yang tepat untuk menjalani aktivitas sebagai makhluk sosial. Hal-hal sederhana seperti itu tidak buruk bukan?
Apa yang dilakukan dalam 24 jam selain tidur?
Sadar ataupun tidak, banyak mahasiswa melewatkan waktu dengan hal-hal yang tidak bermanfaat, sudah ikut PMII kok masih suka malas-malasan, janji rapat jam 8 datangnya jam 10. Harus bisa mengelola diri untuk memanfaatkan waktu, yang tentunya untuk diri sendiri dan juga untuk hal lain. Menjadi manusia memang banyak tuntutan dan tuntutan itulah yang menjadikan manusia lebih mulya dari pada makhluk lainnya. bagaimana munkin hati, otak dan tenaga dibiarkan tanpa fungsi dan peran.
Sadar ataupun tidak, banyak mahasiswa melewatkan waktu dengan hal-hal yang tidak bermanfaat, sudah ikut PMII kok masih suka malas-malasan, janji rapat jam 8 datangnya jam 10. Harus bisa mengelola diri untuk memanfaatkan waktu, yang tentunya untuk diri sendiri dan juga untuk hal lain. Menjadi manusia memang banyak tuntutan dan tuntutan itulah yang menjadikan manusia lebih mulya dari pada makhluk lainnya. bagaimana munkin hati, otak dan tenaga dibiarkan tanpa fungsi dan peran.
“Benar-benar kerugian besar bagi kita
Jika kita melakukan hal yang sia-sia (tanpa manfaat)
Padahal kita tahu umur terus bertambah
Sedang perbuatan kita tetap sia-sia (tanpa manfaat)”[1]
Jika memiliki umur 64 tahun, dan setiap harinya lebih banyak melakukan perbuatan sia-sia apalagi melalaikan kewajiban,sangat rugi bukan? Padahal, dalam setiap detik ada banyak kesempatan untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat. Waktu itu terbatas, meskipun tidak diketahui dengan jelas kapan berakhirnya. Begitu pula dengan umur, tidak ada yang tau batasan umur seseorang, tetapi sudah sangat jelas akan berakhir.
Jika memiliki umur 64 tahun, dan setiap harinya lebih banyak melakukan perbuatan sia-sia apalagi melalaikan kewajiban,sangat rugi bukan? Padahal, dalam setiap detik ada banyak kesempatan untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat. Waktu itu terbatas, meskipun tidak diketahui dengan jelas kapan berakhirnya. Begitu pula dengan umur, tidak ada yang tau batasan umur seseorang, tetapi sudah sangat jelas akan berakhir.
“Tiga macam sifat yang ada pada diri manusia
Pertama lebih mulya dari teman-temannya
Kedua lebih rendah dari teman-temannya
Dan ketiga itu sama dengan teman-temannya’’[2]
Sahabat/sahabati termasuk sifat yang mana? Setiap orang punya pilihannya masing-masing. Namun, manusia pasti ingin dimulyakan dan tidak ingin direndahkan derajatnya.
Sahabat/sahabati termasuk sifat yang mana? Setiap orang punya pilihannya masing-masing. Namun, manusia pasti ingin dimulyakan dan tidak ingin direndahkan derajatnya.
“Apalah arti keinginan jika tidak ada usaha yang sungguh-sungguh
Hal ini seperti keinginan orang gila, karena orang gila itu ada banyak macamnya”[3]
Kemulyaan akan didapat ketika orang tersebut mampu menyelami lautan ilmu yang tentunya bermanfaat untuk dirinya dan juga orang lain. Hal tersebut dapat dilakukan jika orang tersebut mampu menggunakan otaknya sebagai pengendali diri yang baik. Dan yang sangat penting dalam melakukan sesuatu adalah disiplin, apa susahnya membuat rencana kegiatan sebelum tidur, kalau ada rencana, secara otomatis akan memudahkan dalam prakteknya. Banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya telah kehilangan kesempatan setiap harinya. Rasa malas telah mengalahkan segalanya, tidak ada rasa sesal meskipun dirinya merugi. Tidak perlu merencanakan kapan akan berubah, sekarang adalah saatnya harus mempersiapkan diri, masyarakat sudah menunggu abdi seorang mahasiswa yang katanya aktif di organisasi. Tunjukkan semangatmu, gairahkan ragamu, buang malasmu. hati, otak dan ragamu harus menjadi satu untuk menjadi cerminan setiap insan. Bersama PMII kita bisa!. *Sufiyana* (April 2016)
Kemulyaan akan didapat ketika orang tersebut mampu menyelami lautan ilmu yang tentunya bermanfaat untuk dirinya dan juga orang lain. Hal tersebut dapat dilakukan jika orang tersebut mampu menggunakan otaknya sebagai pengendali diri yang baik. Dan yang sangat penting dalam melakukan sesuatu adalah disiplin, apa susahnya membuat rencana kegiatan sebelum tidur, kalau ada rencana, secara otomatis akan memudahkan dalam prakteknya. Banyak orang tidak menyadari bahwa dirinya telah kehilangan kesempatan setiap harinya. Rasa malas telah mengalahkan segalanya, tidak ada rasa sesal meskipun dirinya merugi. Tidak perlu merencanakan kapan akan berubah, sekarang adalah saatnya harus mempersiapkan diri, masyarakat sudah menunggu abdi seorang mahasiswa yang katanya aktif di organisasi. Tunjukkan semangatmu, gairahkan ragamu, buang malasmu. hati, otak dan ragamu harus menjadi satu untuk menjadi cerminan setiap insan. Bersama PMII kita bisa!. *Sufiyana* (April 2016)
Juara I lomba Artikel Harlah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) 56 Komisariat Sunan Ampel Kediri.
[1] Hasyim Asy’ari, Alala (Kediri: Pondok Pesantren Lirboyo,1997), 6.
[2] Ibid., 5.
[3] Ibid., 2.
Komentar
Posting Komentar