Langsung ke konten utama

MENELAAH DEMOKRASI MELALUI DIALOG INTERAKTIF DENGAN AKTIVIS PMII, HMI DAN GMNI

KEDIRI (rayonpmiialkindy.blogspot.com) Sidang Umum Dewan Mahasiswa STAIN Kediri sudah berlangsung pada tanggal 15-16 februari 2017. Peserta sidang terdiri dari Kosma, UKM dan pengurus DEMA. Peserta sidang saling aktif selama sidang berlangsung yang membahas AD/ART, APBD, GBHD, Tata Laksana SEMA, Tata Tertib Pengesahan SEMA dll. Peserta sidang memang benar-benar memanfaatkan waktu untuk mengoptimalkan Sidang Umum Dewan Mahasiswa STAIN Kediri, bahkan peserta sidang juga tidak keberatan jika harus ada penambahan waktu untuk mendapatkan hasil sidang yang benar-benar dibutuhkan oleh mahasiswa.
Sebelum pelaksanaan sidang, 15 Februari 2017 setelah pembukaan berlangsung, ada hal menarik yang disuguhkan kepada peserta sidang sebagai permulaan, menelaah demokrasi lebih dalam dengan pemateri yang luar biasa melalui dialog interaktif. Pemateri tersebut berasal dari 3 organisasi yaitu HMI, PMII dan GMNI. Dengan tema Urgensi Peran Mahasiswa Untuk Membentuk Demokrasi yang Berintregitas, Mereka mengaduk-ngaduk pemikiran mahasiswa untuk lebih berfikir sebagaimana mahasiswa seharusnya.
Pemaparan demokrasi yang menggugah pemikiran mahasiswa *Sufiyana*
Bapak Khaerul Umam, M.Ud seorang yang dulunya juga berkiprah pada PMII membawa mahasiswa kepada pengetahuan, menurutnya pengetahuanlah yang akan menyelamatkan demokrasi yang saat ini sudah keluar jalur.
“Arus demokrasi yang kebablasan harus diluruskan dengan pengetahuan, karena pengetahuanlah yang akan membawa kebaikan. Mahasiswa harus bisa membawwa kebaikan. Dewan Mahasiswa harus mencerminkan mahasiswa yang aktif, seorang muslim yang baik, tidak mengandalkan IPK meskipun itu penting jadi harus diimbangi dengan gerakan-gerakan di lapangan” terang bapak Umam.
Peserta sidang begitu tenang mendengarkan pemaparan dari seorang aktivis PMII kelahiran 25 Agustus 1985, tak jarang peserta sidang yang mencatat kata-kata motivasi yang diucapkan oleh pak Umam ke dalam catatan kecil yang mereka bawa.
Suasana semakin tegang ketika bapak Gunawan Adi Prasetya, seorang yang berkiprah di GMNI membawa arah demokrasi pada realita.
“aksi dari Demokrasi itu sebenarnya sangat sederhana, melakukan hal-hal kecil pada bidang yang sesuai dan terealisasikan adalah hal sederhana dari pembuktian demokrasi. Lebih baik melakukan hal kecil dan sedikit namun bisa mengamalkannya dari pada hal besar yang tidak diamalkan. Seorang aktivis adalah konseptor dan pemikir yang cerdas. Orang yang cerdas adalah orang yang bisa mensederhanakan masalah sedikit apapun. Ingat, mahasiswa harus berkarya, mahasiswa harus bergerak, mahasiswa harus rajin juga sudah tentu dan yang paling penting mahasiswa harus menghasilhan karya-karya yang berintelektual. Lakukan dan amalkan, jangan pernah mentolerir kesalahan sedikitpun” terangnya dengan begitu gamblang.
Luar biasa, gedung Sport Center bergema dengan untaian kata bapak Gunawan Adi Prasetya, pria kelahiran Kediri, 31 Maret 1986. Setelah mahasiswa mengaduk dalam-dalam pemikirannya, akhirnya bapak Moh. Syafi’il Anam membawa mahasiswa untuk santai agar otak tidak terasa lelah setelah fokus membawa domokrasi ke ranah pengetahuan dan realita. pria yang dulunya aktivis HMI berkelahiran Nganjuk 11 Februari 1989 mengajak mahasiswa untuk berinteraksi santai membawa demokrasi ke ranah organisasi.
”menjadi mahasiswa juga harus memiliki prinsip, memang di organisasi itu kita bisa banyak belajar berdemokrasi, jika ada yang mengikuti lebih dari satu organisasi ekstra kampus, itu bukan masalah, untuk jatuh cinta terhadap satu hal memang butuh proses. Tapi pada akhirnya memang harus memilih” terangnya dengan santai.
Dengan adanya dialog interaktif yang mengupas tuntas tentang demokrasi, peserta sidang tampak lebih semangat untuk mengikuti sidang sampai selesai, karena mahasiswalah yang akan mengolah kampusnya. Sebagai mahasiswa demokrasi memang jati diri yang tidak bisa dikesampingkan dalam berproses. *Sufiyana* (17/02/2017)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PELANTIKAN PENGURUS RAYON PMII SUNAN AMPEL KEDIRI PERIODE 2018/2019

Pelantikan pengurus di sport center by:siedekdok Kediri (Rayonpmiialkindy.com). Pelantikan pengurus rayon Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2018. Pelantikan ini diikuti oleh seluruh rayon PMII Sunan Ampel Kediri yaitu Rayon Abraham, Abu Nawas, Raden Said, Al Kindy, Senopati Abdurrahman Ad-Dakhil, dan Persiapan Psikologi. Dalam acara ini mengusung tema “Reformasi Sunan Ampel (Bersemilah Kader Sunan Ampel)”. Acara ini dilaksanakan di Gedung Sport Center Kampus 2 IAIN KEDIRI. Acara ini merupakan acara yang melibatkan seluruh rayon PMII dikawasan IAIN Kediri. Dengan adanya pelantikan ini diharapkan agar jiwa pergerakan dalam diri kader-kader kepengurusan PMII yang dilantik sehingga dapat menjalankan amanah dengan baik sesuai harapan agama, nusa, dan bangsa.  Suasana sakral sangat terasa di Gedung Sport Center Kampus 2 IAIN KEDIRI saat prosesi penyerahan mandat ketua rayon baru dan pelantikan pengurus rayon PMII Sunan Ampel Kediri....

MENGAPA SCREENING DILAKSANAKAN SEBELUM PKD?

KEDIRI (rayonpmiialkindy.blogspot.com) Menjelang pelaksanaan Pelatihan Kader Dasar (PKD), Komisariat PMII Sunan Ampel Kediri 23-26 Maret 2017 panitia PKD melakukan screening kepada calon-calon peserta yang salah satunya di sekretariat Rayon PMII Al Kindy pada  kamis, 16 Maret 2017. Anggota Rayon PMII Al Kindy terlihat tegang dalam menjalani proses screening, mengingat terpenuhinya syarat dan ketentuan peserta PKD sangat menentukan kelulusan peserta untuk bisa melanjutkan proses pengkaderan dari MAPABA menuju PKD. Ketegangan mengerjakan ujian tulis *Sufiyana* Lalu mengapa screening dilakukan sebelum pelaksanaan PKD? Padahal 2 tahun terakhir screening dilaksanakan pada saat pelaksanaan PKD. Ketua SC PKD PMII Sunan Ampel Kediri 2016/2017 Sahabat M. Abdul Doni Rozak menjawab rasa penasaran para kader PMII yang sebelumnya pernah mengikuti PKD. “kita mencoba berkaca dari pelaksanaan PKD 2 tahun terakhir, panitia SC kewalahan dalam melakukan screening dan kurang fokus pada PKD, ...

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Back to Campus

(rayonpmiialkindy.blogspot.com) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Back to Campus sudah digalakkan sejak Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) terbentuk, terlebih setelah masa Orde Lama PMII semakin gempar di ranah kampus.  Identitas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) harus dibuktikan melalui tindakan bukan sekedar ilusi. Kampus adalah sahabat baik Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sebagai miniatur negara dan miniatur pembelajaran yang menyuplai banyak pengalaman yang siap dikelola. Kesempatan baik tidak boleh disia-siakan oleh kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Diklat makalah oleh Rayon PMII Al Kindy *Sufi* Menurut Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Sahabat Aminuddin Ma’ruf kampus merupakan lapangan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dimana kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang bermain di dalamnya. Jika tidak ada Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) bagai...