Eksistensi Guru di Era Milineal
Guru adalah sosok panutan yang digugu dan ditiru.
Seorang guru seharusnya
tidak hanya pandai dalam menguasai bidang materi yang
diajarkan, tapi juga bisa mendidik karakter seorang murid melalui nilai-nilai
moral, atau teladan yang baik.
Namun sayangnya, tidak semua guru bisa menerapkan
kedua hal tersebut, apalagi di era yang serba digital sekarang ini, peran
seorang guru sudah mulai memudar karena digantikan oleh teknologi.
Seiring dengan bertambah pesatnya kemajuan teknologi,
semua ilmu pengetahuan bisa diakses dimana saja dan kapanpun. Murid bisa
belajar kapanpun tanpa harus selalu didampingi guru. Dampak dari kemajuan
teknologi inilah yang kadang membuat murid sering menyepelekan guru dalam
proses pembelajaran di dalam kelas.
Banyak murid yang mengabaikan guru ketika dijelaskan di dalam kelas, karena merasa penjelasannya kurang memuaskan, membosankan dan lain sebagainya. Inilah yang membuat kualitas murid di Indonesia menurun karena proses pembelajaran belum seperti apa yang diinginkan, baik dari pihak guru maupun murid.
Perubahan kurikulum yang sering berubah juga menjadi salah satu faktor menurunnya kualitas murid di Indonesia, seperti contohnya kurikulum yang sedang digunakan saat ini yaitu Kurikulum 13. Memang maksud dan tujuan dari kurikulum ini bagus, namun tidak semua guru dan murid bisa menerapkan hal ini dalam proses pembelajaran.
Akhirnya, banyak guru yang menggunakan metode pembelajaran hanya untuk memenuhi tuntutan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang ditentukan oleh pemerintah, tanpa menyesuaikan kualitas murid di dalam kelas. Hal ini lah yang kadang membuat murid kurang nyaman ketika proses pembelajaran, sehingga sering kali murid mengabaikan apa yang disampaikan guru di dalam kelas.
Di era milineal ini, sosok guru ditintut harus memiliki skill, dan kreatifitas yang tinggi agar bisa menginovasi proses pembelajaran dengan lebih baik dan menarik. Pintar saja tidak cukup, karena guru yang pintar belum tentu bisa membangun suasana yang baik seperti yang diinginkan oleh murid di dalam proses pembelajaran.
Oleh karena itu, guru harus berupaya untuk terus meningkatkan kualitasnya, seperti memperluas pengetahuan, up to date dengan isu-isu yang berkaitan denga pendidikan, mengevaluasi metode pembelajaran yang sesuai dengan keadan muridnya di dalam kelas agar peran guru tidak sepenuhnya di gantikan oleh teknologi.
Selain berwawasan luas, guru juga harus bisa mendidik karakter murid agar memiliki akhlak yang baik, karena output dari sebuah pendidikan adalah bagaimana seseorang itu bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
Jika seseorang itu hanya berilmu tapi tidak berakhlak, maka dia bisa menghalalkan segala cara untuk memuaskan dirinya, seperti koruptor-koruptor yang ada di negeri kita saat ini, dan inilah yang bisa menghancurkan bangsa kita.
Oleh karena itu, buat para guru dan calon guru, marilah menjadi sosok guru yang bisa mendidik muridnya secara lahir dan batin, karena Indonesia tidak hanya butuh pemuda yang pandai, tapi juga berakhlak.
Penulis: Vina Khoirun Nisa'
Komentar
Posting Komentar